peran pengawas sekolah/madrasah dalam kurikulum merdeka

 peran pengawas sekolah/madrasah dalam kurikulum merdeka

Pengawas sekolah/madrasah memainkan peran penting dalam mendukung implementasi Kurikulum Merdeka yang diterapkan di Indonesia. Sebagai pengawas, mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan di sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka.

Kurikulum Merdeka merupakan sebuah konsep kurikulum yang menekankan pada pemberdayaan peserta didik untuk menjadi individu yang mandiri, kreatif, dan berpikiran kritis. Konsep ini menekankan pada pengembangan kompetensi-kompetensi yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat dan dunia kerja. Dalam Kurikulum Merdeka, pendidikan tidak lagi hanya dianggap sebagai proses transfer ilmu pengetahuan, tetapi juga proses pengembangan karakter dan keterampilan peserta didik.

Berikut adalah beberapa peran pengawas sekolah/madrasah dalam mendukung Kurikulum Merdeka:

  1. Memastikan implementasi kurikulum yang sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka Pengawas sekolah/madrasah bertanggung jawab untuk memastikan bahwa kurikulum yang diterapkan di sekolah/madrasah sesuai dengan prinsip Kurikulum Merdeka. Mereka harus memahami prinsip-prinsip ini dengan baik dan dapat memberikan panduan serta dukungan kepada kepala sekolah/madrasah dalam mengimplementasikannya.

  2. Memfasilitasi pengembangan kompetensi guru Pengawas sekolah/madrasah juga bertanggung jawab untuk memfasilitasi pengembangan kompetensi guru dalam mendukung Kurikulum Merdeka. Mereka dapat memberikan pelatihan dan bimbingan kepada guru-guru tentang konsep dan implementasi Kurikulum Merdeka, sehingga guru-guru dapat mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan prinsip-prinsip ini.

  3. Mengevaluasi implementasi kurikulum Pengawas sekolah/madrasah harus melakukan evaluasi terhadap implementasi kurikulum yang sudah diterapkan di sekolah/madrasah. Evaluasi ini bertujuan untuk menilai sejauh mana kurikulum yang diterapkan sudah sesuai dengan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan yang perlu dilakukan.

  4. Mendorong kolaborasi dengan pihak lain Pengawas sekolah/madrasah juga dapat mendorong kolaborasi dengan pihak lain seperti perusahaan atau organisasi masyarakat untuk membantu pengembangan kompetensi peserta didik dalam rangka mendukung Kurikulum Merdeka. Mereka juga dapat membantu memperluas jaringan sekolah/madrasah dengan masyarakat dan pihak lain yang relevan.

Dalam rangka mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, pengawas sekolah/madrasah harus memiliki pemahaman yang baik tentang prinsip-prinsipnya. Mereka harus mampu memberikan panduan dan dukungan kepada kepala sekolah/madrasah dan guru-guru dalam mengimplementasikan kurikulum yang sesuai dengan prinsip-prinsip ini. Selain itu, pengawas

Oleh: Shalehoddin hasan

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kurikulum merdeka

Membangkitkan kemandirian belajar melalui kurikulum merdeka Oleh: Shalehoddin Hasan  Kurikulum pendidikan adalah panduan penting dalam membentuk jalan belajar siswa. Namun, dalam perkembangan zaman, konsep kurikulum pun mengalami evolusi. Salah satu pendekatan yang mulai diterapkan adalah "Kurikulum Merdeka". Konsep ini memiliki tujuan mulia, yaitu memerdekakan siswa dalam belajar dan memberikan pelayanan yang sesuai dengan gaya belajar masing-masing, tanpa terkekang oleh batasan-batasan yang kaku. Memahami Konsep Kurikulum Merdeka Kurikulum Merdeka mendasarkan pada pemikiran bahwa setiap individu memiliki potensi unik dan gaya belajar yang berbeda-beda. Dalam paradigma ini, pendidikan tidak lagi hanya berkutat pada pemberian informasi, tetapi juga fokus pada pembangunan karakter, kreativitas, dan kemandirian belajar siswa. Dengan menerapkan prinsip-prinsip Kurikulum Merdeka, pendidik berperan sebagai fasilitator dan pemandu dalam proses belajar, bukan hanya sebagai penyampai
Baca selengkapnya

peresmian TK Islam Al-Munqidz

Gambar
  Tonggak Pendidikan Berharga di Dusun Tlageh,  Desa Patengteng     Bangkalan, Jawa Timur - Sabtu, 5 Agustus 2023, menjadi hari bersejarah bagi masyarakat dusun Tlageh, Desa Patengteng, Kecamatan Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur. Di hari yang istimewa ini, Taman Kanak-kanak (TK) Islam Al-Munqidz secara resmi diresmikan. Meskipun masih dalam tahap pondasi, namun antusiasme dan semangat yang tinggi telah menghiasi suasana peresmian, bahkan tidak kalah meriah dengan peresmian perguruan tinggi. TK Islam Al-Munqidz, yang berada di bawah naungan Pondok Pesantren Abul Hasan Al Asy'ari di bawah asuhan K.H. Hasyim Asy'ari, menjadi bukti nyata dari peran tokoh pendidikan yang akrab disapa Aba Dammal. Beliau adalah sosok yang sangat peduli terhadap pendidikan, khususnya di wilayah Kecamatan Modung. Dukungan dan dedikasinya telah mendorong berdirinya TK ini, dan masyarakat sekitar pun menunggu dengan penuh harap kehadiran pendidikan berharga ini.   Acara peresmian dilaksanak
Baca selengkapnya

Kuliah Tatap Muka..?

Masih Perlukah Kuliah Tatap Muka Di Era 4.0 Bahkan Selangkah Lagi 5.0?   Kuliah tatap muka memang menjadi aktivitas yang mulai berkurang sekarang ini. Perkembangan teknologi dan informasi sekarang ini, membuat berbagai hal dapat dilakukan lebih mudah. Internet sebagai media yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan, semakin membuat segalanya menjadi praktis. Dunia pendidikan juga memperoleh dampak positif dari hadirnya internet.   Masa pandemi yang yang telah dilalui sekitar 2 tahun, telah memaksa dunia pendidikan melakukan aktivitasnya secara online. Sekolah mulai dari SD hingga SMA sederajat lakukan aktivitas belajar mengajar secara daring. Sama halnya di dalam dunia perkuliahan, juga dilakukan tanpa kuliah tatap muka .   Tidak seperti SD atau SMA, sebenarnya kuliah online bukanlah hal yang baru. Sebelumnya, perkuliahan online biasanya dilakukan oleh mereka yang   sambil bekerja. Ada banyak universitas yang menerapkannya, termasuk salah satunya universitas Terbuka.
Baca selengkapnya